Klik Spoiler Berikut: FOSMA UNY 165

Jumat, 19 April 2013

FOSMA MENGAJAR

FOSMA MENGAJAR
( Sesungguhnya islam adalah agama yang menghargai ilmu )
Hai ...
Assalammualaikum sahabat tercinta..
Kenalan dulu ya sama FM..
Tahu apa belum tentang adanya FOSMA MENGAJAR ? Terutama di Universitas Negeri Yogyakarta... ( UNY )
Kalau belum mari saya beri sedikit gambaran tentang ini..

Fosma mengajar adalah salah satu agenda FOSMA UNY 165 yang di PJ kan kepada bidang Kesosma.
Latar belakang diadakannya FM lebih sering disebut seperti itu, adalah melihat potensi yang ada pada anak-anak yang bersekolah di wilayah yang cukup terpencil sangatlah memprihatinkan karena sangat berpotensi untuk menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang mungkin akan dapat mengubah keadaan Indonesia pada saat ini.
Sebagai tindak lanjut observasi yang dilakukan, adalah dengan membuat sebuah sistem pembelajaran non formal, namun masih dalam silabi tiap-tiap sekolah yang ada di sekitar sana. Adanya niatan mulia dari FOSMA 165 UNY sebagai misi menciptakan Indonesia Emas tahun 2020. Maka sedikit usaha akan terlihat nyata daripada angan saja yang kita fikirkan.

Menilik lebih dalam tentang sasaran agenda kami,p ara tunas-tunas bangsa yang tidak mendapatkan hak yang seharusnya diperolehnya dari kekayaan negeri ini. Tidakkah percuma ? mereka yang mempunyai hati yang tulus dan akal yang bersih akan menggantikan sedikit orang diatas sana yang berkedok orang berdasi namun tidak berakhlak mulia ?
Sebagai salah satu implementasi juga, anggota FOSMA 165 UNY adalah calon-calon pendidik, guna menyalurkan sekaligus melatih potensi mengajar secara nyata.

Tujuan diadakannya FM
1. Fosma menjadi salah satu  organisasi yang mampu membina anak-anak berpotensi milik negeri menjadai agen perubahan bangsa ditahun 2012
2. Fosma menjadi sarana mahasiswa terutama pengurus, untuk memberikan pengalaman mengajar secara langsung

FM dilaksanakan di desa Srumbung, Magelang, Jawa Tengah

Nah, itulah sedikit latar belakang di adakannya FM ( Fosma Mengajar )
FM sendiri dimulai sekitar pertengahan Februari lalu, awalnya kami merasa minder, bagaimana caranya mengajarkan kepada anak-anak lugu ini tentang pelajaran sekolahnya, maklum kita anggota FOSMA UNY 165 masih angkatan baru 2012, jadi sedikit membingungkan namun mengasyikkan bagi kami.

Setelah pertemuan pertama yang endingnya nih, foto-foto sama anak-anak yang ada di desa kecil itu..
Pertemuan kedua, ketiga dan sampai ke8 kami sangat mengasyikkan ..karena sambutan dari warga desa kepada kami juga sangat baik.

"FM sangat mengasyikkan ya teman-teman, kita bisa mengamalkan ilmu yang kita miliki kepada anak-anak yang membutuhkan..." ujar salah satu anggota keluarga FOSMA..


Di ketik oleh Rudi Dwi Arlanto ( Staff Bidang Humas)
Info : Untuk berperan dalam kegiatan ini, bisa menghubungi via Facebook
+Rudi Dwi Arlanto
KLIK untuk mendaftar FM..


Senin, 15 April 2013

BERAWAL DARI SEBUAH KERINDUAN #1


BERAWAL DARI SEBUAH KERINDUAN
Bismillahirrahmannirrohim...
Apabila manusia melakukan pendekatan diri kepada Tuhan Pencipta mereka dengan bermacam-macam kebaikan, maka mendekatlah engkau dengan akalmu niscaya engkau merasakan nikmat yang lebih banyak yaitu dekat dengan manusia di dunia dan dekat dengan Allah di akhirat”
-Hadis Rasululloh-
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, sahabatku , hadis di atas mengingatkan kita betapa banyak kenikmatan yang diberikan Allah kepada setiap hamba Nya, terutama nikmat iman, ihsan dan kesehatan, barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya, dengan kenikmatan itu aku bisa menggerakan jemari merangkai kata mengukir setiap episode album kenangan.. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada manusia yang paling mulia akhlaknya, paling lembut tutur katanya, paling sayang pada sesamanya, paling ikhlas hatinya, paling taat pada Tuhan-Nya dialah Rosul akhir zaman, Muhammad SAW, dengan kasih sayang dan cintanya, kita selaku umatnya bisa menikmati indahnya Islam. Semoga kelak di hari akhir kita bisa mendapat syafa’atnya amin...
Pagi hari yang sejuk dan indah...diiringi rintik hujan yang memberikan nuansa kedamaian...ijinkan saya berbagi dengan sahabatku semua. Saya yakin sahabat semua pernah merasakan rasa rindu...rindu kepada ibunda tercinta, rindu kepada ayahanda, rindu kepada keluarga kita, rindu kepada teman-teman kita, sungguh sebuah kerinduan akan terobati ketika kita berjumpa dengan apa yang kita rindu. Sahabatku, itulah yang saya rasakan kerinduan yang begitu mendalam akan rasa bahagia yang kadang tak bisa terungkap dengan kata namun, bahagia itu akan terpancar dari jiwa-jiwa yang mendapat hidayah-Nya dari jiwa-jiwa yang membersihkan dan mengosongkan hatinya dari selain-Nya. Kerinduan itulah yang pada akhirnya menggerakan langkah dan menguatkan tekadku untuk bergabung dengan sahabat ATS semua. Semua rangkaian itu mulai dari mengambil formulir, wawancara dan saat-saat menunggu waktu yang menentukan apakah aku bisa menjadi seorang ATS. Saat-saat menunggu itulah yang membuatku harap-harap cemas, pantaskah aku menjadi ATS melayani tamu-tamu Alloh?
Sungguh pertanyaan itu kerap terlintas dipikiranku mengisi hari-hari dalam penantianku.
Tahukah kawan akhirnya hari itu tiba, hari dimana aku diberi kepercayaan dan kesempatan oleh Allah untuk bisa mengikuti jejak-jejak kakak alumni menjadi seorang ATS. Betapa aku sangat bersyukur kepada Allah Ar Rahiim yang Maha luas kasih sayangnya kepada hamba-Nya. Teringat nasihat dari seorang sahabat bahwa amanah itu datangnya dari Allah, sebagai tanggungjawabku dalam mengemban amanah sebagai ATS, maka aku mencoba untuk bisa mengikuti rangkaian persiapan menjadi ATS. Saya sangat bersyukur dari panitia memberikan fasilitas TOA (Training Of ATS) dari situ aku sedikit banyak tahu apa itu ATS, peran dan tugas ATS.
Menjadi ATS adalah sebuah episode baru dalam hidupku, belajar, mengukir kenangan, mengambil hikmah dalam setiap rangkaian skenario kehidupan. Ibarat sebuah film kita adalah pemainya dan Allah adalah sutradaranya. Sebagai aktris dan aktor dalam memainkan drama kehidupan maka kita haruslah menerima segala peran yang harus kita mainkan karena skenario Allah itulah yang paling indah.
Terkadang Allah menguji kita bukan dengan kesusahan dan kekurangan, tetapi Allah menguji kita dengan kesenangan. Apabila kita lalai maka kita terlena dan tidak akan lulus melewati ujian yang diberikan Allah. Kenikmatan yang melimpah seringkali membuat kita menjadi kurang mensyukuri nikmat yang diberikan Allah dan tidak bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Seperti firman Allah dalam QS Al-Baqarah (Sapi Betina) 2 : 269
Ia memberi hikmah kepada siapa yang Ia berkenan. Dan barang siapa diberi-Nya hikmah, kepadanya telah diberikan kebaikan melimpah. Namun tiada yang mengambil peringatan, kecuali orang yang punya pikiran....
Sahabatku, semoga kita senantiasa diberikan ketetapan hati untuk selalu istiqomah di jalan-Nya.amin.
Sahabat, menjadi ATS lebih memahamkanku betapa Allah telah meniupkan dalam diri kita sukma kebaikan dimana sebagian dari sifat-sifat itu tercamtum dalam tujuh Budi Utama ESQ yaitu jujur, tanggungjawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli. Menjadi ATS mengasah potensiku untuk kembali kepada fitrah kita sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Siapa yang mengikuti suara hatinya maka akan selamat dalam hidupnya.
***
Hari Pertama Menjadi ATS
Perasaan was-was, gelisah, berdebar-debar, kurang PD, malu,...ah...pokoknya campur sari dech...perasaanku kala itu. Ketika pertama kali aku ditempatkan menjadi kapten blok, walaupun secara teori sudah dijelaskan bagaiamana dan apa saja tugas dari kapten blok, tetapi dalam prakteknya tetap saja masih malu dan belum maksimal bahkan sampai grogi gitu dech. Mengatur peserta dan mengarahkan mereka untuk bisa duduk nyaman dan fokus mengikuti materi...maka disitulah kesabaran kita diuji. Menjadi kapten blok adalah sebuah tantangan bagaimana kita mampu mengkondisikan para peserta untuk tetap fokus dalam menjemput hidayah-Nya, menjadi kapten blok menuntut kita untuk senantiasa bertanggungjawab terhadap blok itu. Menjadi kapten blok memberiku pelajaran dan ilmu baru bagaimana kita harus bisa memahami karakter setiap orang, karena masing-masing kita begitu berbeda dan istimewa.
Melanjutkan kembali perjalanku sebagai ATS...6 September 2012 adalah hari ke enam di perjalanku menjadi ATS.Letupan semangat diringi doa mngantarkanku untuk kembali melayani tamu-tamu Allah. Sungguh hari ini begitu memainkan emosiku. Adakalanya aku tersenyum karena bahagia tapi tak jarang aku harus meneteskan air mata teringat akan dosa-dosa. Menjadi ATS adalah sebuah brekah, Ya Robbi tetapkan hati ini untuk merasakan kerinduan hanya kepada-Mu
Lembutkan hati kami
Sabarkan hati kami
Terangi hati kami
Sunnguh hanya Allah yang Maha memberikan hidayah, rangkaian materi demi materi menemani peserta ESQ menjemput hidayah itu.
***




ATS Mengalihkan Duniaku
Wahai dzat yang Maha Agung..tetapkan hati ini untuk meletakkan cinta tertinggi hanya kepada-Mu.
Menjadi ATS kembali memupuk rasa cinta itu, aku berharap cahaya-cahaya itu senantiasa menerangi jiwa dan mata hati kami. Sunnguh menjadi ATS seolah membuka jalanku menemukan kejadian yang terkadang tak terjangkau oleh akalku. Allahu Akbar!....
Aku temukan keluarga baru , aku bisa belajar banyak dari sosok yang ketika memandangnya aku merasakan ketenangan merekalah team trainer perantara terbukanya pintu–pintu hidayah itu. Berbekal kesabaran dan atas ijin Allah perlahan mereka melepaskan belenggu-belenggu para peserta training berharap mereka mampu merasakan belaian kasih sayang Allah.
Setiap materi training adalah sebuah perjalanan dalam menjemput hidayah itu, tanpa aku sadari pada suatu sesi ketika aku bertugas menjadi kapten blok, ketika itu trainer menyampaikan materi tentang sosok manusia sempurna yang tiada celah padanya dialah Rosululloh Muhammad SAW, team trainer mampu membawa kami memaknai perjalan ini hingga aku tak kuasa membendung butiran-butiran bening seketika tumpah membasahi pipi, bersamaan dengan itu aku merasakan kerinduan yang mendalam akan hadirnya manusia sempurna Rosululloh Muhammad SAW. Menjadi ATS memberikan makna tersendiri bagi perjalanku sebagai seorang mahasiswa. Dimana lembaran hari-hariku menjadi lebih bermakna. Aku selalu merindukan setiap detik dan rangkaian materi ESQ disana aku merasakan kebahagian, .kebahagiaan hakiki dan kehangatan belaian cinta-Nya yang memenuhi relung hati.
Betapa Allah Ar Rohiim yang sangat sayang kepada hamba-Nya Dia memilih kita sebagai kholifah di bumi bukan yang lainya. Semoga kita bisa melaksanakan amanah besar itu wahai sahabatku. Menjadi ATS memberiku pemahaman yang lebih luas akan hakekat dan tujuan hidup kita.
Aku begitu menikmati hari-hariku menjadi ATS kerap datang rasa rindu ketika jeda training angkatan satu dengan yang lainya...aku merindukan teriakan semangat dari pesert ESQ, aku merindukan jerit tangis para peserta yang mendapatkan hidayah-Nya, aku merindukan senyum tulus mereka, aku merinduka pancaran sinar kebahagiaan para peserta usai mengikuti training.
Tak heran jika salah seorang sahabat menafsirkan bahwa ATS itu asisten taman surga... karena disana aku merasakan kesejukan yang luar biasa yang kadang susah diungkap dengan kata-kata.
Menjadi ATS ibarat sebuah tanaman kering yang diguyur hujan sehingga akan tumbuh bersemi kembali, karena ruhiyah kita ibarat tanaman yang perlu dipupuk dan disiram untuk kembali merasakan segarnya iman. Aku berharap semua peserta mendapatkan sentuhan hidayah dan semakin terbukalah ventilasi kesadaran dirinya.
Benar kata kak Putra bahwa sesungguhnya hidayah itu datangnya dari Allah kita hanya berusaha agar Allah membukakan pintu hidayah-Nnya untuk kita semua.
Suatu ketika di jeda waktu istirahat aku dikejutkan dengan suara yang memanggilku.
Peserta (Putra) : “Mbak...toko di mana ya?
Aku : (sekilas saya melihat ada rona kesedihan di wajahnya), “Tokonya jauh dek,
mau beli apa?
Peserta : “Saya mau beli tisu mbak...
Aku : (aku bergumam dalam hati Subhanalloh apakah dia salah satu peserta
yang mendapat hidayah dari Allah?sehingga dia begitu siap (menyiapkan
tisu untuk menyeka air matanya) dan dia menikmati setiap tahapan dalam
training tersebut.
Ya Robbi...sungguh Engkau yang Maha pemberi hidayah kepada siapa yang Engkau kehendaki.
Menjadi ATS aku lebih merasakan betapa Islam itu indah, betapa persaudaraan berlandaskan Islam begitu memberikan ketenangan. Menjadi ATS melatihku untuk lebih bisa bertanggungjawab, disiplin, ikhlas, dan sabar. Menjadi ATS semakin membuka mata hatiku dan aku semakin kagum akan kebesaran Allah , semua makhluk tunduk bertasbih mengangungkan asma Allah Subhanalloh...Allohu Akbar!
Dan kepada Allah tunduk bersujud segala yang di langit dan di bumi, dengan suka rela maupun terpaksa. Demikian pula bayan-bayangnya pada waktu pagi dan malam.”
QS Ar-Ra’d (Guruh) 13 : 15
Menjadi ATS membuatku merasakan kesejukan dan kedamaian hati yang tak terkira.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang telah aku dustakan?
Ya Allah...ampuni hamba jika selama menjadi ATS dengan tak sengaja hamba mendzolimi para peserta, karena ketika hamba mendapingi mereka hamba egois dan ikut terlena dan hanyut menikmat materi yang disampaikan kak Putra dan yang lainya, hingga tak jarang linangan air mata mengalir tak terbendung.
Ya Robbi...betapa nikmatnya...betapa bahagianya ketika hamba berada dalam puncak spiritual. Ayat..ayat Allah seolah menembus dinding-dinding hati dan jiwaku. Maha suci Allah ynag memiliki kesempurnaan tiada tertandingi.
Di tengan perjalananku mengurai kata demi kata menggoreskan kenangan indah menjadi ATS (Asisten Taman Surga), aku teringat pada baris syair-syair cinta di dalam novel yang berjudul “Sujud Nisa di Kaki Tahajjud Subuh” karya Kartini Nainggolan. Berikut syair yang mengingatkanku dan memberikan kesejukan di hati dan jiwaku :
Kegelapan itu ada lima, pelita dalam kegelapan juga ada lima
Cinta dunia itu kegelapan, pelitanya adalah taqwa
Dosa itu adalah kegelapan, pelitanya adalah taubat
Kubur itu adalah kegelapan, pelitanya adalah La Ilaha Illallah, Muhammadurrasulullah
Akhirat itu adalah kegelapan, pelitanya adalah amal shalih
Dan, Shirath (jembatan) itu adalah kegelapan, pelitanya adalah iman
Sahabatku, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah untuk kita agar cahaya hidayah itu mampu menembus kegelapan yang menyelimuti hati kita.amin..
Pernahkah sahabat merasakan lelah selama menjadi ATS? Tahukah kawan kelelahan fisik akan terkalahkan oleh semangat dan tekad yang telah mengakar kuat di lubuk hati...walau terkadang lelah kita rasakan tapi dengan sentuhan cinta-Nya semua itu akan sirna berganti dengan bahagia yang tiada tara.
***
Angkatan Terakhir yang Dahsyat
Ketika pagi kembali menyapa dan sinar mentari kembali menghangatkan bumi...Aku diingatkan kembali akan amanahku untuk datang tepat waktu..breafing dengan sahabat ATS semua, berbagi tugas, menebar kebaikan, menebar kasih sayang kepada semua peserta. Di angkatan terakhir aku merasakan atmosfer yang berbeda dimana sebagian besar peserta adalah bapak dan ibu yang menempuh program kelanjutan studi. Hal itu menjadi tantangan baru bagiku. Mencoba untuk bisa lebih dewasa dan mampu menempatkan diri di tengah-tengah mereka. Benar kata sahabat bahwa segala sesuatu yang berasal dari hati maka akan sampai dan mengena di hati. Aku belajar bagaimana dengan sepenuh hati melayani mereka, menghilangkan egoku dan menganggap mereka bapak dan ibuku...maka semua akan berjalan dengan indah. Melayani mereka dengan kelembutan dan senyuman, maka senyum tulus dan kelembutanlah yang akan kita dapatkan.Semangat yang mereka pancarakan ketika mengikuti training membuatku terpacu untuk menjaga semangat hingga akhir waktu.
***
Mike Sharing yang Menggetarkan
Ketika masuk materi inner journey, getaran itu kembali aku rasakan, aku berjalan mendekati seorang ibu yang sedang khusu’ berdoa dengan diiringi linangan air mata, aku mencoba menenangkan dan mendekapnya, diraihlah mike aku bawa dia beristighfar memohon ampun kepada Allah, bertakbir memuji kebesaran Allah..seiringan dengan itu gema takbir para peserta pun saling bersahutan Allohu Akbar...Allahu Akbar!...mengguncang auditorium.Aku mersakan getaran dan atmosfer yang luar biasa...kembali aku merasakan kesejukan dan kedamaian betapa belaian kasih sayang Allah begitu melapangkan hati dan mendamaikan jiwa.Semoga aku dan para peserta senantiasa terjaga hidayah-Nya, semoga getaran itu adalah tanda adanya iman di hati kita.
Hatiku pun pilu tatkala menyaksikan peserta yang tertunduk menangis sesenggukan tanpa ada kata yang terucap dari mulutnya..yang ada hanya gejolak jiwa yang mendalam..mencapai kesadaran diri menyaksikan kebesaran Allah. Semoga air mata dan tangisanya menjadi saksi keyakinan dia akan kehadiran Tuhan-Nya. Allah Ya Kariim terima taubat kami semua, terima syahadat kami Ya Robbi.Tetapkanlah hati kami hanya terpaut kepada-Mu, tetapkan hati kami hanya bergantung kepada-Mu.amin..
***
Di Sana Aku Menemukan Cinta
Tidak dikatakan beriman seseorang jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari)
Ya Allah...jadikan cinta kami sesama sahabat ATS adalah wujud cinta kami kepada-Mu....jadikan cinta kami sebagai pengobar semangat untuk melanjutkan perjuangan meniti setiap episode kehidupan menggapai Ridho-Mu. Menjadi ATS aku menemukan keuarga baru yang tentunya masing-masing dari kita mempunyai karakter dan tabiat yang berbeda-beda, dengan perbedaan itulah yang akan memberikan warna dan memperkaya jiwa. Kita saling memahami, saling melengkapi, saling mengingatkan...sungguh indah sekali persahabatan ini.
Setelah kurang lebih 12 hari menajadi ATS aku merasa bukanlah waktu yang panjang karena aku ingin selalu mengambil hikmah dari para peserta yang berbeda karakternya, belajar dari sahabat-sahabat ATS dan yang lebih penting lagi menimba ilmu dari para team trainer. Semoga Allah kelak memberiku kesempatan untuk menjadi ATS kembali, memberikan yang terbaik untuk tamu-tamu Allah.
Aku teringat akan doa Nabi Musa setiap kali hendak Mengajar :
Ya Tuhanku, lapangkanlah unutkku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
(QS. Thaahaa (20) : 25-28.
Begitu juga dengan harapanku untuk senantiasa diberi kelapangan hati ketika menerima kebaikan-kebaikan dari para peserta. ATS membuat rangkaian album kenangan yang indah yang sulit dilupakan. Rasanya berat jika lembaran-lembaran album itu harus disudahi dan segera dijilid dan itu berarti aku harus segera meninggalkan taman surga itu, taman surga yang penuh ilmu, team trainer bak ulama, apa yang disampaikan ibarat air hujan yang menyirami gersangnya bumi, menyejukkan hati mendamaikan jiwa.Tetapi ketika detik-detik itu berakhir ada persaan sedih dan kehilangan setelah beberapa bulan mulai dari pertemuan pertama dengan sahabat ATS hinnga sekarang kita saling menyemangati, tetapi apalah daya perspisahan itupun tiba. Benarkah sebuah kebersamaan dan bersaudaraan berdasarkan ukhuwah islamiyah akan terhalang oleh jarak dan waktu? Tapi percayalah kawan kita masih bisa saling mendoakan sertakan namaku dalam doamu. Semoga aku bisa menemukan taman-taman surga yang lain yang lebih indah.
Kenangan Indah Itu...
Satria ESQ go..go...go..
Satria ESQ fight...fight...fight...
Satria ESQ win...win...win...
ESQ Ye...ESQ Yes...ESQ Yes...
Satria UNY..Bertaqwa, Mandiri, Cendekia...
Ya Allah semua kenangan itu...semua gema semangat itu menggetarkan semangat di hati.
Betapa indah dan bahagianya menjadi ATS, kita menjadi lebih disiplin, lebih bertanggungjawab, lebih sabar, lebih bisa memahami dan lebih peka.
Banyak kenangan yang indah terukir jelas dikedalaman hati...hari-hari menjadi ATS adalah hari-hari yang istimewa, dimana setiap harinya adalah hari yang baru dan kesempatan baru. Wajah-wajah ceria itu masih jelas dalam bayanganku., suatu ketika saat memasuki materi katarsis aku dikejutkan dengan jeritan tangis salah seorang peserta yang mendapat sentuhan hidayah-Nya, aku mendekat betapa dia sangat ketakutan tubuhnya menggigil, air mata mengalir deras di pipinya, dia genggam erat tanganku...dia menagis sejadi-jadinya...Aku hanya mampu berdoa dalam hati Ya Rohmaan semoga hidayah itu akan tetap ada dan senatiasa bersemi di dalam hatinya.
Menjadi ATS melembutkan hatiku, membuatku lebih percaya diri, lebih bisa menata hati, lebih bisa menata emosi, dan mengedepankan suara hati, menjadi ATS membuatku lebih banyak unutk tersenyum,lebih peka dan peduli, dan IngsyaAllah bisa lebih Sholihah.amin...
Indah sekali kenangan itu, saling bahu membahu memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu Allah. Bagaikan tetesan embun surga yang menjalar ke ubun-ubun dan seluruh tubuh itulah yang aku rasakan ketika meniti, merangkai dan mengukir album kenangan menjadi ATS. Setiap detik terasa begitu bermakna karena di dalamnya ada keberkahan dari-Nya.
***

Indahnya Melayani
Hari demi hari membuatku semakin merasakan betapa melayani itu indah, awalnya mungkin akan terasa berat jik akita belum sepenuhnya ikhlas dalam melayani, tetapi seiring berjalanya waktu ketulusan itulah yang pada akhirnya membuat langkah kita menjadi semakin ringan, nikmatnya membuang sampah, membagi snak, merapikan sepatu, sunnguh indah jika mampu menikmati semua itu..semua semakin ringan jika kita mampu bekerja ikhlas dan cerdas. Suara hati itulah yang senantiasa memenangkan ketika mengemban amanah menjadi ATS, kurasakan belaian kasih sayang Allah yang senantiasa hadir memberikan kesejukan. Memang benar Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha mengubah nasib mereka sendiri. Ternyata semua itu nikmat ketika kita meresapi makna setiap tahapan-tahapan untuk menjalani setiap episode di dalam drama kehidupan ini. Di tengah merasakan indahnya melayani hatiku pun sempat dilanda kebimbangan antara kuliah atau tetap melayani para tamu-tamu Allah...tetapi hati ini cenderung untuk tetap bersama dengan tamu Allah menjemput hidayah-Nya, karena hal itulah yang akan menambah energi dan semangat baru ketika aku kembali ke bangku kuliah untuk menimba ilmu.
Segala puji bagi Allah yang Maha Lembut, yang Maha Indah sungguh bersujud kepada-Nya adalah kenikmatan yang luar biasa, mengingat berdzikir kepada-Nya adalah suatu ketenangan jiwa. Menyebut asma-Nya menguatkan hati...
Membaca surat cinta-Nya menambah keyakinan diri
Menjadi ATS membuka mata hatiku untuk lebih dalam lagi menghayati betapa Allah sangat menyayangi kita..menjadi ATS membuatku semakin yakin akan kebenaran Al-Quran, menjadi ATS membuatku semakin rindu kepada Rosululloh sang pemimpin yang paling berpengaruh. Menjadi ATS membuatku semakin paham arti sebuah ketulusan dan kesabaran.
Menjadi ATS memberiku banyak ilmu dan pengalaman yang akan memperkaya jiwa.
ATS membuatku lebih displin
ATS membuatku lebih bertanggungjawab
ATS membuatku lebih bahagia
ATS membuat menjadi lebih tenang
ATS memberi banyak makna
Ya Allah ternyata perubahan itu nyata seiring berjalanya waktu aku lalui hari-hari menjadi ATS semakin aku belajar untuk bisa lebih mengasah suara hati, lebih ikhlas, lebih sabar,lebih santun, karena setiap hari adalah kesempatan untuk melakukan perbaikan diri.
Betapa indah sebuah ketulusan itu
Betapa nikmat buah dari kesabaran itu
Ya Allah semoga apa yang aku dapat dari menjadi ATS mampu aku terapkan dalam kehidupanku, benar kata seorang teman kita jangan hanya menjadi ATS untuk orang lain, tetapi mampu menjadi ATS untuk diri kita sendiri. Semoga kedisiplinan itu, tanggungjawab itu, rasa percaya diri itu, kejujuran itu, semoga akan tetap menghiasi hari-hariku merenda lembaran album kenangan dalam drama kehidupanku.
Ya Allah jadikan hamba tetap berada dalam keistiqomahan untuk tetap berada di jalan-Mu.
***
Tentang Mereka
Teruntuk team trainer : Kak Putra, kak Novriza, Kak Adrian, Kak Dani, kak Nowo, kak Ifan...Terimakasih sudah menjadi perantara terbukanya pintu-pintu hidayah Allah unutk para peserta dan kami semua, terimakasih untuk nasihat dan ilmunya, semoga Allah memberikan keberkahan. Amin...
Teruntuk Mas Supri CS...
Selamat yach...mas Supri dkk sukses abis berperan sebagai Cherrybelle
Hihihi...kalian semua hebat...menjiwai sekali...
Semoga tetap berlanjut...di akting-akting selanjutnya
Tentunya dengan peran yang berbeda dan tak kalah gokilnya...
Astgahfirullohaladzim...semoga segera kembali ke jalan yang benar. Hihihi peace ya mas Supri CS...
Terimakasih yah...aku belajar keramahan dari kalian semua...
Mas Supri CS T.O.P B.G.T dech...
Teruntuk Sahabat ATS : Mba Yana, Mb. Reni, Luthfi, Rizqi, Neni, Niken, Rohmi, Evi, Devita, Yosi, Uut, Siti, Nur, Fitri, Upi, Arih, Dita, Rina, dan Arbi CS.. dan sahabat yang lain...tahukah kawan...bisa mengenal kalian adalah sebuah kebanggaan...terimakasih yah...kalian memberikan warna pada hari-hariku...Sukses selalu kawan...Aku merindukan kalian semua...jangan lupa 10 S nya (senyum, sapa, salam, sopan, santun, sungguh, sangat, super, sekali, bonus 1 S ya...) kwkwkw...
Teruntuk sahabat Panitia : Mas Rony, Mas Trendy, Mas Sigit, Mas Bagas, dan mas-mas yang lain, Mb. Ani, Mb.Mela, Mb.Rina, mb. Atun, Mb. Rika, Mb. Qori, Mb. Tyas, dan mba..mba..yang lain...terimakasih...saya banyak belajar dari kalian semua...jangan lupa 10 S nya (senyum, sapa, salam, sopan, santun, sungguh, sangat, super, sekali dan bonus satu S ya..) kwkwkw...
I miss U all...
Semoga Allah memberikan yang terbaik unutk kalian semua.amin.
***
Suara Peserta
Ketika hari terakhir training aku sempatkan untuk berbincang dengan beberapa peserta. Mba Ida peserta dari FIK menyampaikan bahwa training ESQ sungguh luar biasa, dia menyukai semua materi dalam rangkaina training ESQ, pengalaman yang paling berkesan menurutnya yaitu dia merasakan sentuhan hidayah Allah yang mengalir lembut memenuhi relung hati. Berbeda dengan mb. Mar’ah dan mb. Riyanti yang begitu tertarik dengan materi tentang mengingat kematian, dan proses penciptaan alam semesta, menurut mereka ESQ sangat perlu untuk diikuti..setelah mengikuti ESQ mereka merasa lebih dekat dengan Allah, sedangkan pendapat mereka untuk team trainer, menurut mereka team trainer sangat Amazing dalam membawakan materi. Lain pula dengan teman-teman dari KSR yang justru merasa kasihan dengan team trainer karena terkadang peserta ada yang kurang fokus, bermain hp dll, dan tahu ga kawan...ternya dari team KSR menyukai materi tentang kisah Rosululloh di akhir masa kehidupanya. Apapun pendapat mereka semoga kita semua bisa mebgambil hikmahnya amin...
***

Kerinduan Itu Akhirnya Terobati
Hari demi hari aku lalui dengan segenap jiwa dan raga melayani tamu-tamu Allah, merenda album kenangan berharap ketika suatu saat album itu diputar maka hanya senyuman yang terpancar, perlahan tapi pasti kerinduan akan suasana ESQ yang menghadirkan desir-desir kebahagiaan aku rasakan betapa indah, nikmat dan damainya hidup ini ketika kita mersakan kehadiran Allah dengan segenap hati kita, semua terasa ringan tanpa beban, karena hati ini hanya dipenuhi oleh kasih sayang-Nya. Dan rinduku pun telah terobati dengan merasakan kebahagiaan hakiki melihat pancaran sinar kedamaian dari para peserta seolah melegakan hati dan menjernihkan pikiran ini.
Tangis Perpisahan
Ketika semua harus berakhir aku merasakan waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan-kenangan yang tersimpan rapi di dalam hati. Ketika matahari beranjak ke peraduanya bertanda malam telah datang dan saat itu pula rangkaian training berakhir, kembali aku merapat bersama sahabat ATS, berbagi rasa, saling bercerita, bercandaria, dan saling mengevaluasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saat-saat terakhir itulah kebersamaan bersama sahabat ATS begitu terasa. Hingga aku dikejutkan dengan salah seorang sahabat yang tiba-tiuba memeluku, menangis semakin erat pelukan itu semakin kencang tangisanya, apakah dia belum rela mengakhiri kebersamaan ini.
Ya allah...
Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu berhimpun dalam naungan cinta-Mu
Bertemu dalam ketaatan bersatu dalam perjuangan menegakkan syariah dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatanya tegakkanlah cintanya tunjukilah jalan-jalanya
Trerangilah dengan cahya-Mu yang tiada pernah padam
Ya Robbi...bimbinglah kami
Lapangkahlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu
Tunjukkan dengan ma’rifat-Mu matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela..
(Terjemah Doa Rabitah)
Ya Allah semoga persahabatan ini sampai ke surga-Mu.amin.
Tak terasa maghrib menjelang...bertanda aku harus segera mengakhiri semua kenangan ini...
Segera ku tutup lembaran album ini berganti dengan judul dan episode yang baru...
Terbesit luka dalam tutur kata...mohon maaf atas segala khilaf dan belum sempurnanya dalam merangkai kata terutama dalam tata bahasa...
Karena aku bukanlah pujangga yang pandai merangakai kata...
Demikian kisahku semoga bermanfaat khususnya untuk kehidupanku dan untuk sahabat pada umumnya semoga kita semua bisa berjumpa di surga-Nya kelak amin...
Alhamdulillah...
* SELESAI *
Jumat 21 September, Menjelang Maghrib di Zakiyah

Wanita Sholehah

BERAWAL DARI SEBUAH KERINDUAN


BERAWAL DARI SEBUAH KERINDUAN
Bismillahirrahmannirrohim...
Apabila manusia melakukan pendekatan diri kepada Tuhan Pencipta mereka dengan bermacam-macam kebaikan, maka mendekatlah engkau dengan akalmu niscaya engkau merasakan nikmat yang lebih banyak yaitu dekat dengan manusia di dunia dan dekat dengan Allah di akhirat”
-Hadis Rasululloh-
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, sahabatku , hadis di atas mengingatkan kita betapa banyak kenikmatan yang diberikan Allah kepada setiap hamba Nya, terutama nikmat iman, ihsan dan kesehatan, barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya, dengan kenikmatan itu aku bisa menggerakan jemari merangkai kata mengukir setiap episode album kenangan.. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada manusia yang paling mulia akhlaknya, paling lembut tutur katanya, paling sayang pada sesamanya, paling ikhlas hatinya, paling taat pada Tuhan-Nya dialah Rosul akhir zaman, Muhammad SAW, dengan kasih sayang dan cintanya, kita selaku umatnya bisa menikmati indahnya Islam. Semoga kelak di hari akhir kita bisa mendapat syafa’atnya amin...
Pagi hari yang sejuk dan indah...diiringi rintik hujan yang memberikan nuansa kedamaian...ijinkan saya berbagi dengan sahabatku semua. Saya yakin sahabat semua pernah merasakan rasa rindu...rindu kepada ibunda tercinta, rindu kepada ayahanda, rindu kepada keluarga kita, rindu kepada teman-teman kita, sungguh sebuah kerinduan akan terobati ketika kita berjumpa dengan apa yang kita rindu. Sahabatku, itulah yang saya rasakan kerinduan yang begitu mendalam akan rasa bahagia yang kadang tak bisa terungkap dengan kata namun, bahagia itu akan terpancar dari jiwa-jiwa yang mendapat hidayah-Nya dari jiwa-jiwa yang membersihkan dan mengosongkan hatinya dari selain-Nya. Kerinduan itulah yang pada akhirnya menggerakan langkah dan menguatkan tekadku untuk bergabung dengan sahabat ATS semua. Semua rangkaian itu mulai dari mengambil formulir, wawancara dan saat-saat menunggu waktu yang menentukan apakah aku bisa menjadi seorang ATS. Saat-saat menunggu itulah yang membuatku harap-harap cemas, pantaskah aku menjadi ATS melayani tamu-tamu Alloh?
Sungguh pertanyaan itu kerap terlintas dipikiranku mengisi hari-hari dalam penantianku.
Tahukah kawan akhirnya hari itu tiba, hari dimana aku diberi kepercayaan dan kesempatan oleh Allah untuk bisa mengikuti jejak-jejak kakak alumni menjadi seorang ATS. Betapa aku sangat bersyukur kepada Allah Ar Rahiim yang Maha luas kasih sayangnya kepada hamba-Nya. Teringat nasihat dari seorang sahabat bahwa amanah itu datangnya dari Allah, sebagai tanggungjawabku dalam mengemban amanah sebagai ATS, maka aku mencoba untuk bisa mengikuti rangkaian persiapan menjadi ATS. Saya sangat bersyukur dari panitia memberikan fasilitas TOA (Training Of ATS) dari situ aku sedikit banyak tahu apa itu ATS, peran dan tugas ATS.
Menjadi ATS adalah sebuah episode baru dalam hidupku, belajar, mengukir kenangan, mengambil hikmah dalam setiap rangkaian skenario kehidupan. Ibarat sebuah film kita adalah pemainya dan Allah adalah sutradaranya. Sebagai aktris dan aktor dalam memainkan drama kehidupan maka kita haruslah menerima segala peran yang harus kita mainkan karena skenario Allah itulah yang paling indah.
Terkadang Allah menguji kita bukan dengan kesusahan dan kekurangan, tetapi Allah menguji kita dengan kesenangan. Apabila kita lalai maka kita terlena dan tidak akan lulus melewati ujian yang diberikan Allah. Kenikmatan yang melimpah seringkali membuat kita menjadi kurang mensyukuri nikmat yang diberikan Allah dan tidak bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Seperti firman Allah dalam QS Al-Baqarah (Sapi Betina) 2 : 269
Ia memberi hikmah kepada siapa yang Ia berkenan. Dan barang siapa diberi-Nya hikmah, kepadanya telah diberikan kebaikan melimpah. Namun tiada yang mengambil peringatan, kecuali orang yang punya pikiran....
Sahabatku, semoga kita senantiasa diberikan ketetapan hati untuk selalu istiqomah di jalan-Nya.amin.
Sahabat, menjadi ATS lebih memahamkanku betapa Allah telah meniupkan dalam diri kita sukma kebaikan dimana sebagian dari sifat-sifat itu tercamtum dalam tujuh Budi Utama ESQ yaitu jujur, tanggungjawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli. Menjadi ATS mengasah potensiku untuk kembali kepada fitrah kita sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Siapa yang mengikuti suara hatinya maka akan selamat dalam hidupnya.
***
Hari Pertama Menjadi ATS
Perasaan was-was, gelisah, berdebar-debar, kurang PD, malu,...ah...pokoknya campur sari dech...perasaanku kala itu. Ketika pertama kali aku ditempatkan menjadi kapten blok, walaupun secara teori sudah dijelaskan bagaiamana dan apa saja tugas dari kapten blok, tetapi dalam prakteknya tetap saja masih malu dan belum maksimal bahkan sampai grogi gitu dech. Mengatur peserta dan mengarahkan mereka untuk bisa duduk nyaman dan fokus mengikuti materi...maka disitulah kesabaran kita diuji. Menjadi kapten blok adalah sebuah tantangan bagaimana kita mampu mengkondisikan para peserta untuk tetap fokus dalam menjemput hidayah-Nya, menjadi kapten blok menuntut kita untuk senantiasa bertanggungjawab terhadap blok itu. Menjadi kapten blok memberiku pelajaran dan ilmu baru bagaimana kita harus bisa memahami karakter setiap orang, karena masing-masing kita begitu berbeda dan istimewa.
Melanjutkan kembali perjalanku sebagai ATS...6 September 2012 adalah hari ke enam di perjalanku menjadi ATS.Letupan semangat diringi doa mngantarkanku untuk kembali melayani tamu-tamu Allah. Sungguh hari ini begitu memainkan emosiku. Adakalanya aku tersenyum karena bahagia tapi tak jarang aku harus meneteskan air mata teringat akan dosa-dosa. Menjadi ATS adalah sebuah brekah, Ya Robbi tetapkan hati ini untuk merasakan kerinduan hanya kepada-Mu
Lembutkan hati kami
Sabarkan hati kami
Terangi hati kami
Sunnguh hanya Allah yang Maha memberikan hidayah, rangkaian materi demi materi menemani peserta ESQ menjemput hidayah itu.
***




ATS Mengalihkan Duniaku
Wahai dzat yang Maha Agung..tetapkan hati ini untuk meletakkan cinta tertinggi hanya kepada-Mu.
Menjadi ATS kembali memupuk rasa cinta itu, aku berharap cahaya-cahaya itu senantiasa menerangi jiwa dan mata hati kami. Sunnguh menjadi ATS seolah membuka jalanku menemukan kejadian yang terkadang tak terjangkau oleh akalku. Allahu Akbar!....
Aku temukan keluarga baru , aku bisa belajar banyak dari sosok yang ketika memandangnya aku merasakan ketenangan merekalah team trainer perantara terbukanya pintu–pintu hidayah itu. Berbekal kesabaran dan atas ijin Allah perlahan mereka melepaskan belenggu-belenggu para peserta training berharap mereka mampu merasakan belaian kasih sayang Allah.
Setiap materi training adalah sebuah perjalanan dalam menjemput hidayah itu, tanpa aku sadari pada suatu sesi ketika aku bertugas menjadi kapten blok, ketika itu trainer menyampaikan materi tentang sosok manusia sempurna yang tiada celah padanya dialah Rosululloh Muhammad SAW, team trainer mampu membawa kami memaknai perjalan ini hingga aku tak kuasa membendung butiran-butiran bening seketika tumpah membasahi pipi, bersamaan dengan itu aku merasakan kerinduan yang mendalam akan hadirnya manusia sempurna Rosululloh Muhammad SAW. Menjadi ATS memberikan makna tersendiri bagi perjalanku sebagai seorang mahasiswa. Dimana lembaran hari-hariku menjadi lebih bermakna. Aku selalu merindukan setiap detik dan rangkaian materi ESQ disana aku merasakan kebahagian, .kebahagiaan hakiki dan kehangatan belaian cinta-Nya yang memenuhi relung hati.
Betapa Allah Ar Rohiim yang sangat sayang kepada hamba-Nya Dia memilih kita sebagai kholifah di bumi bukan yang lainya. Semoga kita bisa melaksanakan amanah besar itu wahai sahabatku. Menjadi ATS memberiku pemahaman yang lebih luas akan hakekat dan tujuan hidup kita.
Aku begitu menikmati hari-hariku menjadi ATS kerap datang rasa rindu ketika jeda training angkatan satu dengan yang lainya...aku merindukan teriakan semangat dari pesert ESQ, aku merindukan jerit tangis para peserta yang mendapatkan hidayah-Nya, aku merindukan senyum tulus mereka, aku merinduka pancaran sinar kebahagiaan para peserta usai mengikuti training.
Tak heran jika salah seorang sahabat menafsirkan bahwa ATS itu asisten taman surga... karena disana aku merasakan kesejukan yang luar biasa yang kadang susah diungkap dengan kata-kata.
Menjadi ATS ibarat sebuah tanaman kering yang diguyur hujan sehingga akan tumbuh bersemi kembali, karena ruhiyah kita ibarat tanaman yang perlu dipupuk dan disiram untuk kembali merasakan segarnya iman. Aku berharap semua peserta mendapatkan sentuhan hidayah dan semakin terbukalah ventilasi kesadaran dirinya.
Benar kata kak Putra bahwa sesungguhnya hidayah itu datangnya dari Allah kita hanya berusaha agar Allah membukakan pintu hidayah-Nnya untuk kita semua.
Suatu ketika di jeda waktu istirahat aku dikejutkan dengan suara yang memanggilku.
Peserta (Putra) : “Mbak...toko di mana ya?
Aku : (sekilas saya melihat ada rona kesedihan di wajahnya), “Tokonya jauh dek,
mau beli apa?
Peserta : “Saya mau beli tisu mbak...
Aku : (aku bergumam dalam hati Subhanalloh apakah dia salah satu peserta
yang mendapat hidayah dari Allah?sehingga dia begitu siap (menyiapkan
tisu untuk menyeka air matanya) dan dia menikmati setiap tahapan dalam
training tersebut.
Ya Robbi...sungguh Engkau yang Maha pemberi hidayah kepada siapa yang Engkau kehendaki.
Menjadi ATS aku lebih merasakan betapa Islam itu indah, betapa persaudaraan berlandaskan Islam begitu memberikan ketenangan. Menjadi ATS melatihku untuk lebih bisa bertanggungjawab, disiplin, ikhlas, dan sabar. Menjadi ATS semakin membuka mata hatiku dan aku semakin kagum akan kebesaran Allah , semua makhluk tunduk bertasbih mengangungkan asma Allah Subhanalloh...Allohu Akbar!
Dan kepada Allah tunduk bersujud segala yang di langit dan di bumi, dengan suka rela maupun terpaksa. Demikian pula bayan-bayangnya pada waktu pagi dan malam.”
QS Ar-Ra’d (Guruh) 13 : 15
Menjadi ATS membuatku merasakan kesejukan dan kedamaian hati yang tak terkira.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang telah aku dustakan?
Ya Allah...ampuni hamba jika selama menjadi ATS dengan tak sengaja hamba mendzolimi para peserta, karena ketika hamba mendapingi mereka hamba egois dan ikut terlena dan hanyut menikmat materi yang disampaikan kak Putra dan yang lainya, hingga tak jarang linangan air mata mengalir tak terbendung.
Ya Robbi...betapa nikmatnya...betapa bahagianya ketika hamba berada dalam puncak spiritual. Ayat..ayat Allah seolah menembus dinding-dinding hati dan jiwaku. Maha suci Allah ynag memiliki kesempurnaan tiada tertandingi.
Di tengan perjalananku mengurai kata demi kata menggoreskan kenangan indah menjadi ATS (Asisten Taman Surga), aku teringat pada baris syair-syair cinta di dalam novel yang berjudul “Sujud Nisa di Kaki Tahajjud Subuh” karya Kartini Nainggolan. Berikut syair yang mengingatkanku dan memberikan kesejukan di hati dan jiwaku :
Kegelapan itu ada lima, pelita dalam kegelapan juga ada lima
Cinta dunia itu kegelapan, pelitanya adalah taqwa
Dosa itu adalah kegelapan, pelitanya adalah taubat
Kubur itu adalah kegelapan, pelitanya adalah La Ilaha Illallah, Muhammadurrasulullah
Akhirat itu adalah kegelapan, pelitanya adalah amal shalih
Dan, Shirath (jembatan) itu adalah kegelapan, pelitanya adalah iman
Sahabatku, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah untuk kita agar cahaya hidayah itu mampu menembus kegelapan yang menyelimuti hati kita.amin..
Pernahkah sahabat merasakan lelah selama menjadi ATS? Tahukah kawan kelelahan fisik akan terkalahkan oleh semangat dan tekad yang telah mengakar kuat di lubuk hati...walau terkadang lelah kita rasakan tapi dengan sentuhan cinta-Nya semua itu akan sirna berganti dengan bahagia yang tiada tara.
***
Angkatan Terakhir yang Dahsyat
Ketika pagi kembali menyapa dan sinar mentari kembali menghangatkan bumi...Aku diingatkan kembali akan amanahku untuk datang tepat waktu..breafing dengan sahabat ATS semua, berbagi tugas, menebar kebaikan, menebar kasih sayang kepada semua peserta. Di angkatan terakhir aku merasakan atmosfer yang berbeda dimana sebagian besar peserta adalah bapak dan ibu yang menempuh program kelanjutan studi. Hal itu menjadi tantangan baru bagiku. Mencoba untuk bisa lebih dewasa dan mampu menempatkan diri di tengah-tengah mereka. Benar kata sahabat bahwa segala sesuatu yang berasal dari hati maka akan sampai dan mengena di hati. Aku belajar bagaimana dengan sepenuh hati melayani mereka, menghilangkan egoku dan menganggap mereka bapak dan ibuku...maka semua akan berjalan dengan indah. Melayani mereka dengan kelembutan dan senyuman, maka senyum tulus dan kelembutanlah yang akan kita dapatkan.Semangat yang mereka pancarakan ketika mengikuti training membuatku terpacu untuk menjaga semangat hingga akhir waktu.
***
Mike Sharing yang Menggetarkan
Ketika masuk materi inner journey, getaran itu kembali aku rasakan, aku berjalan mendekati seorang ibu yang sedang khusu’ berdoa dengan diiringi linangan air mata, aku mencoba menenangkan dan mendekapnya, diraihlah mike aku bawa dia beristighfar memohon ampun kepada Allah, bertakbir memuji kebesaran Allah..seiringan dengan itu gema takbir para peserta pun saling bersahutan Allohu Akbar...Allahu Akbar!...mengguncang auditorium.Aku mersakan getaran dan atmosfer yang luar biasa...kembali aku merasakan kesejukan dan kedamaian betapa belaian kasih sayang Allah begitu melapangkan hati dan mendamaikan jiwa.Semoga aku dan para peserta senantiasa terjaga hidayah-Nya, semoga getaran itu adalah tanda adanya iman di hati kita.
Hatiku pun pilu tatkala menyaksikan peserta yang tertunduk menangis sesenggukan tanpa ada kata yang terucap dari mulutnya..yang ada hanya gejolak jiwa yang mendalam..mencapai kesadaran diri menyaksikan kebesaran Allah. Semoga air mata dan tangisanya menjadi saksi keyakinan dia akan kehadiran Tuhan-Nya. Allah Ya Kariim terima taubat kami semua, terima syahadat kami Ya Robbi.Tetapkanlah hati kami hanya terpaut kepada-Mu, tetapkan hati kami hanya bergantung kepada-Mu.amin..
***
Di Sana Aku Menemukan Cinta
Tidak dikatakan beriman seseorang jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari)
Ya Allah...jadikan cinta kami sesama sahabat ATS adalah wujud cinta kami kepada-Mu....jadikan cinta kami sebagai pengobar semangat untuk melanjutkan perjuangan meniti setiap episode kehidupan menggapai Ridho-Mu. Menjadi ATS aku menemukan keuarga baru yang tentunya masing-masing dari kita mempunyai karakter dan tabiat yang berbeda-beda, dengan perbedaan itulah yang akan memberikan warna dan memperkaya jiwa. Kita saling memahami, saling melengkapi, saling mengingatkan...sungguh indah sekali persahabatan ini.
Setelah kurang lebih 12 hari menajadi ATS aku merasa bukanlah waktu yang panjang karena aku ingin selalu mengambil hikmah dari para peserta yang berbeda karakternya, belajar dari sahabat-sahabat ATS dan yang lebih penting lagi menimba ilmu dari para team trainer. Semoga Allah kelak memberiku kesempatan untuk menjadi ATS kembali, memberikan yang terbaik untuk tamu-tamu Allah.
Aku teringat akan doa Nabi Musa setiap kali hendak Mengajar :
Ya Tuhanku, lapangkanlah unutkku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
(QS. Thaahaa (20) : 25-28.
Begitu juga dengan harapanku untuk senantiasa diberi kelapangan hati ketika menerima kebaikan-kebaikan dari para peserta. ATS membuat rangkaian album kenangan yang indah yang sulit dilupakan. Rasanya berat jika lembaran-lembaran album itu harus disudahi dan segera dijilid dan itu berarti aku harus segera meninggalkan taman surga itu, taman surga yang penuh ilmu, team trainer bak ulama, apa yang disampaikan ibarat air hujan yang menyirami gersangnya bumi, menyejukkan hati mendamaikan jiwa.Tetapi ketika detik-detik itu berakhir ada persaan sedih dan kehilangan setelah beberapa bulan mulai dari pertemuan pertama dengan sahabat ATS hinnga sekarang kita saling menyemangati, tetapi apalah daya perspisahan itupun tiba. Benarkah sebuah kebersamaan dan bersaudaraan berdasarkan ukhuwah islamiyah akan terhalang oleh jarak dan waktu? Tapi percayalah kawan kita masih bisa saling mendoakan sertakan namaku dalam doamu. Semoga aku bisa menemukan taman-taman surga yang lain yang lebih indah.
Kenangan Indah Itu...
Satria ESQ go..go...go..
Satria ESQ fight...fight...fight...
Satria ESQ win...win...win...
ESQ Ye...ESQ Yes...ESQ Yes...
Satria UNY..Bertaqwa, Mandiri, Cendekia...
Ya Allah semua kenangan itu...semua gema semangat itu menggetarkan semangat di hati.
Betapa indah dan bahagianya menjadi ATS, kita menjadi lebih disiplin, lebih bertanggungjawab, lebih sabar, lebih bisa memahami dan lebih peka.
Banyak kenangan yang indah terukir jelas dikedalaman hati...hari-hari menjadi ATS adalah hari-hari yang istimewa, dimana setiap harinya adalah hari yang baru dan kesempatan baru. Wajah-wajah ceria itu masih jelas dalam bayanganku., suatu ketika saat memasuki materi katarsis aku dikejutkan dengan jeritan tangis salah seorang peserta yang mendapat sentuhan hidayah-Nya, aku mendekat betapa dia sangat ketakutan tubuhnya menggigil, air mata mengalir deras di pipinya, dia genggam erat tanganku...dia menagis sejadi-jadinya...Aku hanya mampu berdoa dalam hati Ya Rohmaan semoga hidayah itu akan tetap ada dan senatiasa bersemi di dalam hatinya.
Menjadi ATS melembutkan hatiku, membuatku lebih percaya diri, lebih bisa menata hati, lebih bisa menata emosi, dan mengedepankan suara hati, menjadi ATS membuatku lebih banyak unutk tersenyum,lebih peka dan peduli, dan IngsyaAllah bisa lebih Sholihah.amin...
Indah sekali kenangan itu, saling bahu membahu memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu Allah. Bagaikan tetesan embun surga yang menjalar ke ubun-ubun dan seluruh tubuh itulah yang aku rasakan ketika meniti, merangkai dan mengukir album kenangan menjadi ATS. Setiap detik terasa begitu bermakna karena di dalamnya ada keberkahan dari-Nya.
***

Indahnya Melayani
Hari demi hari membuatku semakin merasakan betapa melayani itu indah, awalnya mungkin akan terasa berat jik akita belum sepenuhnya ikhlas dalam melayani, tetapi seiring berjalanya waktu ketulusan itulah yang pada akhirnya membuat langkah kita menjadi semakin ringan, nikmatnya membuang sampah, membagi snak, merapikan sepatu, sunnguh indah jika mampu menikmati semua itu..semua semakin ringan jika kita mampu bekerja ikhlas dan cerdas. Suara hati itulah yang senantiasa memenangkan ketika mengemban amanah menjadi ATS, kurasakan belaian kasih sayang Allah yang senantiasa hadir memberikan kesejukan. Memang benar Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha mengubah nasib mereka sendiri. Ternyata semua itu nikmat ketika kita meresapi makna setiap tahapan-tahapan untuk menjalani setiap episode di dalam drama kehidupan ini. Di tengah merasakan indahnya melayani hatiku pun sempat dilanda kebimbangan antara kuliah atau tetap melayani para tamu-tamu Allah...tetapi hati ini cenderung untuk tetap bersama dengan tamu Allah menjemput hidayah-Nya, karena hal itulah yang akan menambah energi dan semangat baru ketika aku kembali ke bangku kuliah untuk menimba ilmu.
Segala puji bagi Allah yang Maha Lembut, yang Maha Indah sungguh bersujud kepada-Nya adalah kenikmatan yang luar biasa, mengingat berdzikir kepada-Nya adalah suatu ketenangan jiwa. Menyebut asma-Nya menguatkan hati...
Membaca surat cinta-Nya menambah keyakinan diri
Menjadi ATS membuka mata hatiku untuk lebih dalam lagi menghayati betapa Allah sangat menyayangi kita..menjadi ATS membuatku semakin yakin akan kebenaran Al-Quran, menjadi ATS membuatku semakin rindu kepada Rosululloh sang pemimpin yang paling berpengaruh. Menjadi ATS membuatku semakin paham arti sebuah ketulusan dan kesabaran.
Menjadi ATS memberiku banyak ilmu dan pengalaman yang akan memperkaya jiwa.
ATS membuatku lebih displin
ATS membuatku lebih bertanggungjawab
ATS membuatku lebih bahagia
ATS membuat menjadi lebih tenang
ATS memberi banyak makna
Ya Allah ternyata perubahan itu nyata seiring berjalanya waktu aku lalui hari-hari menjadi ATS semakin aku belajar untuk bisa lebih mengasah suara hati, lebih ikhlas, lebih sabar,lebih santun, karena setiap hari adalah kesempatan untuk melakukan perbaikan diri.
Betapa indah sebuah ketulusan itu
Betapa nikmat buah dari kesabaran itu
Ya Allah semoga apa yang aku dapat dari menjadi ATS mampu aku terapkan dalam kehidupanku, benar kata seorang teman kita jangan hanya menjadi ATS untuk orang lain, tetapi mampu menjadi ATS untuk diri kita sendiri. Semoga kedisiplinan itu, tanggungjawab itu, rasa percaya diri itu, kejujuran itu, semoga akan tetap menghiasi hari-hariku merenda lembaran album kenangan dalam drama kehidupanku.
Ya Allah jadikan hamba tetap berada dalam keistiqomahan untuk tetap berada di jalan-Mu.
***
Tentang Mereka
Teruntuk team trainer : Kak Putra, kak Novriza, Kak Adrian, Kak Dani, kak Nowo, kak Ifan...Terimakasih sudah menjadi perantara terbukanya pintu-pintu hidayah Allah unutk para peserta dan kami semua, terimakasih untuk nasihat dan ilmunya, semoga Allah memberikan keberkahan. Amin...
Teruntuk Mas Supri CS...
Selamat yach...mas Supri dkk sukses abis berperan sebagai Cherrybelle
Hihihi...kalian semua hebat...menjiwai sekali...
Semoga tetap berlanjut...di akting-akting selanjutnya
Tentunya dengan peran yang berbeda dan tak kalah gokilnya...
Astgahfirullohaladzim...semoga segera kembali ke jalan yang benar. Hihihi peace ya mas Supri CS...
Terimakasih yah...aku belajar keramahan dari kalian semua...
Mas Supri CS T.O.P B.G.T dech...
Teruntuk Sahabat ATS : Mba Yana, Mb. Reni, Luthfi, Rizqi, Neni, Niken, Rohmi, Evi, Devita, Yosi, Uut, Siti, Nur, Fitri, Upi, Arih, Dita, Rina, dan Arbi CS.. dan sahabat yang lain...tahukah kawan...bisa mengenal kalian adalah sebuah kebanggaan...terimakasih yah...kalian memberikan warna pada hari-hariku...Sukses selalu kawan...Aku merindukan kalian semua...jangan lupa 10 S nya (senyum, sapa, salam, sopan, santun, sungguh, sangat, super, sekali, bonus 1 S ya...) kwkwkw...
Teruntuk sahabat Panitia : Mas Rony, Mas Trendy, Mas Sigit, Mas Bagas, dan mas-mas yang lain, Mb. Ani, Mb.Mela, Mb.Rina, mb. Atun, Mb. Rika, Mb. Qori, Mb. Tyas, dan mba..mba..yang lain...terimakasih...saya banyak belajar dari kalian semua...jangan lupa 10 S nya (senyum, sapa, salam, sopan, santun, sungguh, sangat, super, sekali dan bonus satu S ya..) kwkwkw...
I miss U all...
Semoga Allah memberikan yang terbaik unutk kalian semua.amin.
***
Suara Peserta
Ketika hari terakhir training aku sempatkan untuk berbincang dengan beberapa peserta. Mba Ida peserta dari FIK menyampaikan bahwa training ESQ sungguh luar biasa, dia menyukai semua materi dalam rangkaina training ESQ, pengalaman yang paling berkesan menurutnya yaitu dia merasakan sentuhan hidayah Allah yang mengalir lembut memenuhi relung hati. Berbeda dengan mb. Mar’ah dan mb. Riyanti yang begitu tertarik dengan materi tentang mengingat kematian, dan proses penciptaan alam semesta, menurut mereka ESQ sangat perlu untuk diikuti..setelah mengikuti ESQ mereka merasa lebih dekat dengan Allah, sedangkan pendapat mereka untuk team trainer, menurut mereka team trainer sangat Amazing dalam membawakan materi. Lain pula dengan teman-teman dari KSR yang justru merasa kasihan dengan team trainer karena terkadang peserta ada yang kurang fokus, bermain hp dll, dan tahu ga kawan...ternya dari team KSR menyukai materi tentang kisah Rosululloh di akhir masa kehidupanya. Apapun pendapat mereka semoga kita semua bisa mebgambil hikmahnya amin...
***

Kerinduan Itu Akhirnya Terobati
Hari demi hari aku lalui dengan segenap jiwa dan raga melayani tamu-tamu Allah, merenda album kenangan berharap ketika suatu saat album itu diputar maka hanya senyuman yang terpancar, perlahan tapi pasti kerinduan akan suasana ESQ yang menghadirkan desir-desir kebahagiaan aku rasakan betapa indah, nikmat dan damainya hidup ini ketika kita mersakan kehadiran Allah dengan segenap hati kita, semua terasa ringan tanpa beban, karena hati ini hanya dipenuhi oleh kasih sayang-Nya. Dan rinduku pun telah terobati dengan merasakan kebahagiaan hakiki melihat pancaran sinar kedamaian dari para peserta seolah melegakan hati dan menjernihkan pikiran ini.
Tangis Perpisahan
Ketika semua harus berakhir aku merasakan waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan-kenangan yang tersimpan rapi di dalam hati. Ketika matahari beranjak ke peraduanya bertanda malam telah datang dan saat itu pula rangkaian training berakhir, kembali aku merapat bersama sahabat ATS, berbagi rasa, saling bercerita, bercandaria, dan saling mengevaluasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saat-saat terakhir itulah kebersamaan bersama sahabat ATS begitu terasa. Hingga aku dikejutkan dengan salah seorang sahabat yang tiba-tiuba memeluku, menangis semakin erat pelukan itu semakin kencang tangisanya, apakah dia belum rela mengakhiri kebersamaan ini.
Ya allah...
Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu berhimpun dalam naungan cinta-Mu
Bertemu dalam ketaatan bersatu dalam perjuangan menegakkan syariah dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatanya tegakkanlah cintanya tunjukilah jalan-jalanya
Trerangilah dengan cahya-Mu yang tiada pernah padam
Ya Robbi...bimbinglah kami
Lapangkahlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu
Tunjukkan dengan ma’rifat-Mu matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela..
(Terjemah Doa Rabitah)
Ya Allah semoga persahabatan ini sampai ke surga-Mu.amin.
Tak terasa maghrib menjelang...bertanda aku harus segera mengakhiri semua kenangan ini...
Segera ku tutup lembaran album ini berganti dengan judul dan episode yang baru...
Terbesit luka dalam tutur kata...mohon maaf atas segala khilaf dan belum sempurnanya dalam merangkai kata terutama dalam tata bahasa...
Karena aku bukanlah pujangga yang pandai merangakai kata...
Demikian kisahku semoga bermanfaat khususnya untuk kehidupanku dan untuk sahabat pada umumnya semoga kita semua bisa berjumpa di surga-Nya kelak amin...
Alhamdulillah...
* SELESAI *
Jumat 21 September, Menjelang Maghrib di Zakiyah

Wanita Sholehah