BERAWAL DARI SEBUAH KERINDUAN
Bismillahirrahmannirrohim...
“Apabila
manusia melakukan pendekatan diri kepada Tuhan Pencipta mereka dengan
bermacam-macam kebaikan, maka mendekatlah engkau dengan akalmu niscaya engkau
merasakan nikmat yang lebih banyak yaitu dekat dengan manusia di dunia dan
dekat dengan Allah di akhirat”
-Hadis Rasululloh-
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, sahabatku , hadis di atas
mengingatkan kita betapa banyak kenikmatan yang diberikan Allah kepada setiap hamba Nya, terutama nikmat iman, ihsan dan kesehatan, barang
siapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya, dengan kenikmatan itu aku bisa menggerakan jemari merangkai kata mengukir setiap episode album kenangan.. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada manusia yang paling mulia
akhlaknya, paling lembut tutur katanya, paling sayang pada sesamanya, paling
ikhlas hatinya, paling taat
pada Tuhan-Nya dialah
Rosul akhir zaman, Muhammad SAW, dengan kasih sayang dan
cintanya, kita selaku
umatnya bisa menikmati indahnya Islam. Semoga kelak di hari akhir kita
bisa mendapat syafa’atnya amin...
Pagi hari
yang sejuk dan indah...diiringi rintik hujan yang memberikan nuansa
kedamaian...ijinkan saya berbagi dengan sahabatku semua. Saya yakin sahabat
semua pernah merasakan rasa rindu...rindu kepada ibunda tercinta, rindu kepada
ayahanda, rindu kepada keluarga kita, rindu kepada teman-teman kita, sungguh
sebuah kerinduan akan terobati ketika kita berjumpa dengan apa yang kita rindu.
Sahabatku, itulah yang saya rasakan kerinduan yang begitu mendalam akan rasa
bahagia yang kadang tak bisa terungkap dengan kata namun, bahagia itu akan
terpancar dari jiwa-jiwa yang mendapat hidayah-Nya dari jiwa-jiwa yang
membersihkan dan mengosongkan hatinya dari selain-Nya. Kerinduan itulah yang
pada akhirnya menggerakan langkah dan menguatkan tekadku untuk bergabung dengan
sahabat ATS semua. Semua rangkaian
itu mulai dari mengambil formulir, wawancara dan saat-saat menunggu waktu yang
menentukan apakah aku bisa menjadi seorang ATS.
Saat-saat menunggu itulah yang membuatku harap-harap cemas, pantaskah aku
menjadi ATS melayani tamu-tamu
Alloh?
Sungguh
pertanyaan itu kerap terlintas dipikiranku mengisi hari-hari dalam penantianku.
Tahukah
kawan akhirnya hari itu tiba, hari dimana aku diberi kepercayaan dan kesempatan
oleh Allah untuk bisa mengikuti jejak-jejak kakak alumni menjadi seorang ATS. Betapa aku sangat bersyukur kepada
Allah Ar Rahiim yang Maha luas kasih sayangnya kepada hamba-Nya. Teringat
nasihat dari seorang sahabat bahwa amanah itu datangnya dari Allah, sebagai
tanggungjawabku dalam mengemban amanah sebagai ATS, maka aku mencoba untuk bisa mengikuti rangkaian persiapan
menjadi ATS. Saya sangat bersyukur
dari panitia memberikan fasilitas TOA (Training Of ATS) dari situ aku sedikit banyak tahu apa itu ATS, peran dan tugas ATS.
Menjadi ATS adalah sebuah episode baru dalam
hidupku, belajar, mengukir kenangan, mengambil hikmah dalam setiap rangkaian
skenario kehidupan. Ibarat sebuah film kita adalah pemainya dan Allah adalah
sutradaranya. Sebagai aktris dan aktor dalam memainkan drama kehidupan maka
kita haruslah menerima segala peran yang harus kita mainkan karena skenario
Allah itulah yang paling indah.
Terkadang
Allah menguji kita bukan dengan kesusahan dan kekurangan, tetapi Allah menguji
kita dengan kesenangan. Apabila kita lalai maka kita terlena dan tidak akan
lulus melewati ujian yang diberikan Allah. Kenikmatan yang melimpah seringkali
membuat kita menjadi kurang mensyukuri nikmat yang diberikan Allah dan tidak
bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Seperti
firman Allah dalam QS Al-Baqarah (Sapi Betina) 2 : 269
“ Ia
memberi hikmah kepada siapa yang Ia berkenan. Dan barang siapa diberi-Nya
hikmah, kepadanya telah diberikan kebaikan melimpah. Namun tiada yang mengambil
peringatan, kecuali orang yang punya pikiran....
Sahabatku,
semoga kita senantiasa diberikan ketetapan hati untuk selalu istiqomah di
jalan-Nya.amin.
Sahabat,
menjadi ATS lebih memahamkanku
betapa Allah telah meniupkan dalam diri kita sukma kebaikan dimana sebagian
dari sifat-sifat itu tercamtum dalam tujuh Budi Utama ESQ yaitu jujur, tanggungjawab, visioner, disiplin, kerjasama,
adil, dan peduli. Menjadi ATS
mengasah potensiku untuk kembali kepada fitrah kita sebagai manusia yang
memiliki hati nurani. Siapa yang mengikuti suara hatinya maka akan selamat
dalam hidupnya.
***
Hari Pertama Menjadi ATS
Perasaan
was-was, gelisah, berdebar-debar, kurang PD, malu,...ah...pokoknya campur sari
dech...perasaanku kala itu. Ketika pertama kali aku ditempatkan menjadi kapten
blok, walaupun secara teori sudah dijelaskan bagaiamana dan apa saja tugas dari
kapten blok, tetapi dalam prakteknya tetap saja masih malu dan belum maksimal
bahkan sampai grogi gitu dech. Mengatur peserta dan mengarahkan mereka untuk
bisa duduk nyaman dan fokus mengikuti materi...maka disitulah kesabaran kita
diuji. Menjadi kapten blok adalah sebuah tantangan bagaimana kita mampu
mengkondisikan para peserta untuk tetap fokus dalam menjemput hidayah-Nya,
menjadi kapten blok menuntut kita untuk senantiasa bertanggungjawab terhadap
blok itu. Menjadi kapten blok memberiku pelajaran dan ilmu baru bagaimana kita
harus bisa memahami karakter setiap orang, karena masing-masing kita begitu
berbeda dan istimewa.
Melanjutkan
kembali perjalanku sebagai ATS...6
September 2012 adalah hari ke enam di perjalanku menjadi ATS.Letupan semangat diringi doa mngantarkanku untuk kembali
melayani tamu-tamu Allah. Sungguh hari ini begitu memainkan emosiku. Adakalanya
aku tersenyum karena bahagia tapi tak jarang aku harus meneteskan air mata
teringat akan dosa-dosa. Menjadi ATS
adalah sebuah brekah, Ya Robbi tetapkan hati ini untuk merasakan kerinduan
hanya kepada-Mu
Lembutkan
hati kami
Sabarkan
hati kami
Terangi hati
kami
Sunnguh
hanya Allah yang Maha memberikan hidayah, rangkaian materi demi materi menemani
peserta ESQ menjemput hidayah itu.
***
ATS Mengalihkan Duniaku
Wahai dzat
yang Maha Agung..tetapkan hati ini untuk meletakkan cinta tertinggi hanya
kepada-Mu.
Menjadi ATS kembali memupuk rasa cinta itu, aku
berharap cahaya-cahaya itu senantiasa menerangi jiwa dan mata hati kami.
Sunnguh menjadi ATS seolah membuka
jalanku menemukan kejadian yang terkadang tak terjangkau oleh akalku. Allahu
Akbar!....
Aku temukan
keluarga baru , aku bisa belajar banyak dari sosok yang ketika memandangnya aku
merasakan ketenangan merekalah team trainer perantara terbukanya pintu–pintu
hidayah itu. Berbekal kesabaran dan atas ijin Allah perlahan mereka melepaskan
belenggu-belenggu para peserta training berharap mereka mampu merasakan belaian
kasih sayang Allah.
Setiap
materi training adalah sebuah perjalanan dalam menjemput hidayah itu, tanpa aku
sadari pada suatu sesi ketika aku bertugas menjadi kapten blok, ketika itu
trainer menyampaikan materi tentang sosok manusia sempurna yang tiada celah
padanya dialah Rosululloh Muhammad SAW, team trainer mampu membawa kami
memaknai perjalan ini hingga aku tak kuasa membendung butiran-butiran bening
seketika tumpah membasahi pipi, bersamaan dengan itu aku merasakan kerinduan
yang mendalam akan hadirnya manusia sempurna Rosululloh Muhammad SAW. Menjadi ATS memberikan makna tersendiri bagi
perjalanku sebagai seorang mahasiswa. Dimana lembaran hari-hariku menjadi lebih
bermakna. Aku selalu merindukan setiap detik dan rangkaian materi ESQ disana aku merasakan kebahagian,
.kebahagiaan hakiki dan kehangatan belaian cinta-Nya yang memenuhi relung hati.
Betapa Allah
Ar Rohiim yang sangat sayang kepada hamba-Nya Dia memilih kita sebagai kholifah
di bumi bukan yang lainya. Semoga kita bisa melaksanakan amanah besar itu wahai
sahabatku. Menjadi ATS memberiku
pemahaman yang lebih luas akan hakekat dan tujuan hidup kita.
Aku begitu
menikmati hari-hariku menjadi ATS
kerap datang rasa rindu ketika jeda training angkatan satu dengan yang
lainya...aku merindukan teriakan semangat dari pesert ESQ, aku merindukan jerit tangis para peserta yang mendapatkan
hidayah-Nya, aku merindukan senyum tulus mereka, aku merinduka pancaran sinar
kebahagiaan para peserta usai mengikuti training.
Tak heran
jika salah seorang sahabat menafsirkan bahwa ATS itu asisten taman surga... karena disana aku merasakan
kesejukan yang luar biasa yang kadang susah diungkap dengan kata-kata.
Menjadi ATS ibarat sebuah tanaman kering yang
diguyur hujan sehingga akan tumbuh bersemi kembali, karena ruhiyah kita ibarat
tanaman yang perlu dipupuk dan disiram untuk kembali merasakan segarnya iman.
Aku berharap semua peserta mendapatkan sentuhan hidayah dan semakin terbukalah
ventilasi kesadaran dirinya.
Benar kata
kak Putra bahwa sesungguhnya hidayah itu datangnya dari Allah kita hanya
berusaha agar Allah membukakan pintu hidayah-Nnya untuk kita semua.
Suatu ketika
di jeda waktu istirahat aku dikejutkan dengan suara yang memanggilku.
Peserta
(Putra) : “Mbak...toko di mana ya?
Aku :
(sekilas saya melihat ada rona kesedihan di wajahnya), “Tokonya jauh dek,
mau beli
apa?
Peserta :
“Saya mau beli tisu mbak...
Aku : (aku
bergumam dalam hati Subhanalloh apakah dia salah satu peserta
yang
mendapat hidayah dari Allah?sehingga dia begitu siap (menyiapkan
tisu untuk menyeka air matanya) dan dia menikmati setiap
tahapan dalam
training
tersebut.
Ya
Robbi...sungguh Engkau yang Maha pemberi hidayah kepada siapa yang Engkau
kehendaki.
Menjadi ATS aku lebih merasakan betapa Islam
itu indah, betapa persaudaraan berlandaskan Islam begitu memberikan ketenangan.
Menjadi ATS melatihku untuk lebih
bisa bertanggungjawab, disiplin, ikhlas, dan sabar. Menjadi ATS semakin membuka mata hatiku dan aku
semakin kagum akan kebesaran Allah , semua makhluk tunduk bertasbih
mengangungkan asma Allah Subhanalloh...Allohu Akbar!
“Dan
kepada Allah tunduk bersujud segala yang di langit dan di bumi, dengan suka
rela maupun terpaksa. Demikian pula bayan-bayangnya pada waktu pagi dan malam.”
QS Ar-Ra’d (Guruh) 13 : 15
Menjadi ATS membuatku merasakan kesejukan dan
kedamaian hati yang tak terkira.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang telah aku dustakan?
Ya
Allah...ampuni hamba jika selama menjadi ATS
dengan tak sengaja hamba mendzolimi para peserta, karena ketika hamba
mendapingi mereka hamba egois dan ikut terlena dan hanyut menikmat materi yang
disampaikan kak Putra dan yang lainya, hingga tak jarang linangan air mata
mengalir tak terbendung.
Ya
Robbi...betapa nikmatnya...betapa bahagianya ketika hamba berada dalam puncak
spiritual. Ayat..ayat Allah seolah menembus dinding-dinding hati dan jiwaku.
Maha suci Allah ynag memiliki kesempurnaan tiada tertandingi.
Di tengan
perjalananku mengurai kata demi kata menggoreskan kenangan indah menjadi ATS (Asisten Taman Surga), aku teringat
pada baris syair-syair cinta di dalam novel yang berjudul “Sujud Nisa di
Kaki Tahajjud Subuh” karya Kartini Nainggolan. Berikut syair yang
mengingatkanku dan memberikan kesejukan di hati dan jiwaku :
Kegelapan itu ada lima, pelita dalam kegelapan juga ada lima
Cinta dunia itu kegelapan, pelitanya adalah taqwa
Dosa itu adalah kegelapan, pelitanya adalah taubat
Kubur itu adalah kegelapan, pelitanya adalah La Ilaha Illallah,
Muhammadurrasulullah
Akhirat itu adalah kegelapan, pelitanya adalah amal shalih
Dan, Shirath (jembatan) itu adalah kegelapan, pelitanya adalah iman
Sahabatku,
semoga Allah senantiasa memberikan hidayah untuk kita agar cahaya hidayah itu
mampu menembus kegelapan yang menyelimuti hati kita.amin..
Pernahkah
sahabat merasakan lelah selama menjadi ATS?
Tahukah kawan kelelahan fisik akan terkalahkan oleh semangat dan tekad yang
telah mengakar kuat di lubuk hati...walau terkadang lelah kita rasakan tapi
dengan sentuhan cinta-Nya semua itu akan sirna berganti dengan bahagia yang
tiada tara.
***
Angkatan Terakhir yang Dahsyat
Ketika pagi
kembali menyapa dan sinar mentari kembali menghangatkan bumi...Aku diingatkan
kembali akan amanahku untuk datang tepat waktu..breafing dengan sahabat ATS semua, berbagi tugas, menebar
kebaikan, menebar kasih sayang kepada semua peserta. Di angkatan terakhir aku
merasakan atmosfer yang berbeda dimana sebagian besar peserta adalah bapak dan
ibu yang menempuh program kelanjutan studi. Hal itu menjadi tantangan baru
bagiku. Mencoba untuk bisa lebih dewasa dan mampu menempatkan diri di
tengah-tengah mereka. Benar kata sahabat bahwa segala sesuatu yang berasal dari
hati maka akan sampai dan mengena di hati. Aku belajar bagaimana dengan sepenuh
hati melayani mereka, menghilangkan egoku dan menganggap mereka bapak dan
ibuku...maka semua akan berjalan dengan indah. Melayani mereka dengan
kelembutan dan senyuman, maka senyum tulus dan kelembutanlah yang akan kita
dapatkan.Semangat yang mereka pancarakan ketika mengikuti training membuatku
terpacu untuk menjaga semangat hingga akhir waktu.
***
Mike Sharing yang Menggetarkan
Ketika masuk
materi inner journey, getaran itu kembali aku rasakan, aku berjalan mendekati
seorang ibu yang sedang khusu’ berdoa dengan diiringi linangan air mata, aku
mencoba menenangkan dan mendekapnya, diraihlah mike aku bawa dia beristighfar
memohon ampun kepada Allah, bertakbir memuji kebesaran Allah..seiringan dengan
itu gema takbir para peserta pun saling bersahutan Allohu Akbar...Allahu
Akbar!...mengguncang auditorium.Aku mersakan getaran dan atmosfer yang luar
biasa...kembali aku merasakan kesejukan dan kedamaian betapa belaian kasih
sayang Allah begitu melapangkan hati dan mendamaikan jiwa.Semoga aku dan para
peserta senantiasa terjaga hidayah-Nya, semoga getaran itu adalah tanda adanya
iman di hati kita.
Hatiku pun
pilu tatkala menyaksikan peserta yang tertunduk menangis sesenggukan tanpa ada
kata yang terucap dari mulutnya..yang ada hanya gejolak jiwa yang
mendalam..mencapai kesadaran diri menyaksikan kebesaran Allah. Semoga air mata
dan tangisanya menjadi saksi keyakinan dia akan kehadiran Tuhan-Nya. Allah Ya
Kariim terima taubat kami semua, terima syahadat kami Ya Robbi.Tetapkanlah hati
kami hanya terpaut kepada-Mu, tetapkan hati kami hanya bergantung
kepada-Mu.amin..
***
Di Sana Aku Menemukan Cinta
“Tidak
dikatakan beriman seseorang jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari)
Ya Allah...jadikan
cinta kami sesama sahabat ATS adalah
wujud cinta kami kepada-Mu....jadikan cinta kami sebagai pengobar semangat
untuk melanjutkan perjuangan meniti setiap episode kehidupan menggapai
Ridho-Mu. Menjadi ATS aku menemukan
keuarga baru yang tentunya masing-masing dari kita mempunyai karakter dan
tabiat yang berbeda-beda, dengan perbedaan itulah yang akan memberikan warna
dan memperkaya jiwa. Kita saling memahami, saling melengkapi, saling
mengingatkan...sungguh indah sekali persahabatan ini.
Setelah
kurang lebih 12 hari menajadi ATS
aku merasa bukanlah waktu yang panjang karena aku ingin selalu mengambil hikmah
dari para peserta yang berbeda karakternya, belajar dari sahabat-sahabat ATS dan yang lebih penting lagi menimba
ilmu dari para team trainer. Semoga Allah kelak memberiku kesempatan untuk
menjadi ATS kembali, memberikan yang
terbaik untuk tamu-tamu Allah.
Aku teringat
akan doa Nabi Musa setiap kali hendak Mengajar :
“Ya
Tuhanku, lapangkanlah unutkku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
(QS. Thaahaa (20) : 25-28.
Begitu juga
dengan harapanku untuk senantiasa diberi kelapangan hati ketika menerima
kebaikan-kebaikan dari para peserta. ATS
membuat rangkaian album kenangan yang indah yang sulit dilupakan. Rasanya berat
jika lembaran-lembaran album itu harus disudahi dan segera dijilid dan itu
berarti aku harus segera meninggalkan taman surga itu, taman surga yang penuh
ilmu, team trainer bak ulama, apa yang disampaikan ibarat air hujan yang
menyirami gersangnya bumi, menyejukkan hati mendamaikan jiwa.Tetapi ketika
detik-detik itu berakhir ada persaan sedih dan kehilangan setelah beberapa
bulan mulai dari pertemuan pertama dengan sahabat ATS hinnga sekarang kita saling menyemangati, tetapi apalah daya
perspisahan itupun tiba. Benarkah sebuah kebersamaan dan bersaudaraan
berdasarkan ukhuwah islamiyah akan terhalang oleh jarak dan waktu? Tapi
percayalah kawan kita masih bisa saling mendoakan sertakan namaku dalam doamu.
Semoga aku bisa menemukan taman-taman surga yang lain yang lebih indah.
Kenangan Indah Itu...
Satria ESQ go..go...go..
Satria ESQ fight...fight...fight...
Satria ESQ win...win...win...
ESQ Ye...ESQ Yes...ESQ Yes...
Satria
UNY..Bertaqwa, Mandiri, Cendekia...
Ya Allah
semua kenangan itu...semua gema semangat itu menggetarkan semangat di hati.
Betapa indah
dan bahagianya menjadi ATS, kita
menjadi lebih disiplin, lebih bertanggungjawab, lebih sabar, lebih bisa
memahami dan lebih peka.
Banyak
kenangan yang indah terukir jelas dikedalaman hati...hari-hari menjadi ATS adalah hari-hari yang istimewa,
dimana setiap harinya adalah hari yang baru dan kesempatan baru. Wajah-wajah
ceria itu masih jelas dalam bayanganku., suatu ketika saat memasuki materi
katarsis aku dikejutkan dengan jeritan tangis salah seorang peserta yang
mendapat sentuhan hidayah-Nya, aku mendekat betapa dia sangat ketakutan
tubuhnya menggigil, air mata mengalir deras di pipinya, dia genggam erat
tanganku...dia menagis sejadi-jadinya...Aku hanya mampu berdoa dalam hati Ya
Rohmaan semoga hidayah itu akan tetap ada dan senatiasa bersemi di dalam
hatinya.
Menjadi ATS melembutkan hatiku, membuatku lebih
percaya diri, lebih bisa menata hati, lebih bisa menata emosi, dan
mengedepankan suara hati, menjadi ATS
membuatku lebih banyak unutk tersenyum,lebih peka dan peduli, dan IngsyaAllah
bisa lebih Sholihah.amin...
Indah sekali
kenangan itu, saling bahu membahu memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu
Allah. Bagaikan tetesan embun surga yang menjalar ke ubun-ubun dan seluruh
tubuh itulah yang aku rasakan ketika meniti, merangkai dan mengukir album
kenangan menjadi ATS. Setiap detik
terasa begitu bermakna karena di dalamnya ada keberkahan dari-Nya.
***
Indahnya Melayani
Hari demi
hari membuatku semakin merasakan betapa melayani itu indah, awalnya mungkin
akan terasa berat jik akita belum sepenuhnya ikhlas dalam melayani, tetapi
seiring berjalanya waktu ketulusan itulah yang pada akhirnya membuat langkah
kita menjadi semakin ringan, nikmatnya membuang sampah, membagi snak, merapikan
sepatu, sunnguh indah jika mampu menikmati semua itu..semua semakin ringan jika
kita mampu bekerja ikhlas dan cerdas. Suara hati itulah yang senantiasa
memenangkan ketika mengemban amanah menjadi ATS, kurasakan belaian kasih sayang Allah yang senantiasa hadir
memberikan kesejukan. Memang benar Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum
sebelum mereka berusaha mengubah nasib mereka sendiri. Ternyata semua itu
nikmat ketika kita meresapi makna setiap tahapan-tahapan untuk menjalani setiap
episode di dalam drama kehidupan ini. Di tengah merasakan indahnya melayani
hatiku pun sempat dilanda kebimbangan antara kuliah atau tetap melayani para
tamu-tamu Allah...tetapi hati ini cenderung untuk tetap bersama dengan tamu
Allah menjemput hidayah-Nya, karena hal itulah yang akan menambah energi dan
semangat baru ketika aku kembali ke bangku kuliah untuk menimba ilmu.
Segala puji
bagi Allah yang Maha Lembut, yang Maha Indah sungguh bersujud kepada-Nya adalah
kenikmatan yang luar biasa, mengingat berdzikir kepada-Nya adalah suatu
ketenangan jiwa. Menyebut asma-Nya menguatkan hati...
Membaca
surat cinta-Nya menambah keyakinan diri
Menjadi ATS membuka mata hatiku untuk lebih
dalam lagi menghayati betapa Allah sangat menyayangi kita..menjadi ATS membuatku semakin yakin akan
kebenaran Al-Quran, menjadi ATS
membuatku semakin rindu kepada Rosululloh sang pemimpin yang paling
berpengaruh. Menjadi ATS membuatku
semakin paham arti sebuah ketulusan dan kesabaran.
Menjadi ATS memberiku banyak ilmu dan
pengalaman yang akan memperkaya jiwa.
ATS membuatku
lebih displin
ATS membuatku
lebih bertanggungjawab
ATS membuatku
lebih bahagia
ATS membuat
menjadi lebih tenang
ATS memberi
banyak makna
Ya Allah
ternyata perubahan itu nyata seiring berjalanya waktu aku lalui hari-hari
menjadi ATS semakin aku belajar
untuk bisa lebih mengasah suara hati, lebih ikhlas, lebih sabar,lebih santun,
karena setiap hari adalah kesempatan untuk melakukan perbaikan diri.
Betapa indah
sebuah ketulusan itu
Betapa
nikmat buah dari kesabaran itu
Ya Allah
semoga apa yang aku dapat dari menjadi ATS
mampu aku terapkan dalam kehidupanku, benar kata seorang teman kita jangan
hanya menjadi ATS untuk orang lain,
tetapi mampu menjadi ATS untuk diri
kita sendiri. Semoga kedisiplinan itu, tanggungjawab itu, rasa percaya diri
itu, kejujuran itu, semoga akan tetap menghiasi hari-hariku merenda lembaran
album kenangan dalam drama kehidupanku.
Ya Allah
jadikan hamba tetap berada dalam keistiqomahan untuk tetap berada di jalan-Mu.
***
Tentang Mereka
Teruntuk
team trainer : Kak Putra, kak Novriza, Kak Adrian, Kak Dani, kak Nowo, kak
Ifan...Terimakasih sudah menjadi perantara terbukanya pintu-pintu hidayah Allah
unutk para peserta dan kami semua, terimakasih untuk nasihat dan ilmunya,
semoga Allah memberikan keberkahan. Amin...
Teruntuk Mas
Supri CS...
Selamat
yach...mas Supri dkk sukses abis berperan sebagai Cherrybelle
Hihihi...kalian
semua hebat...menjiwai sekali...
Semoga tetap
berlanjut...di akting-akting selanjutnya
Tentunya
dengan peran yang berbeda dan tak kalah gokilnya...
Astgahfirullohaladzim...semoga
segera kembali ke jalan yang benar. Hihihi peace ya mas Supri CS...
Terimakasih
yah...aku belajar keramahan dari kalian semua...
Mas Supri CS
T.O.P B.G.T dech...
Teruntuk
Sahabat ATS : Mba Yana, Mb. Reni,
Luthfi, Rizqi, Neni, Niken, Rohmi, Evi, Devita, Yosi, Uut, Siti, Nur, Fitri,
Upi, Arih, Dita, Rina, dan Arbi CS.. dan sahabat yang lain...tahukah
kawan...bisa mengenal kalian adalah sebuah kebanggaan...terimakasih
yah...kalian memberikan warna pada hari-hariku...Sukses selalu kawan...Aku
merindukan kalian semua...jangan lupa 10 S nya (senyum, sapa, salam, sopan,
santun, sungguh, sangat, super, sekali, bonus 1 S ya...) kwkwkw...
Teruntuk
sahabat Panitia : Mas Rony, Mas Trendy, Mas Sigit, Mas Bagas, dan mas-mas yang
lain, Mb. Ani, Mb.Mela, Mb.Rina, mb. Atun, Mb. Rika, Mb. Qori, Mb. Tyas, dan
mba..mba..yang lain...terimakasih...saya banyak belajar dari kalian
semua...jangan lupa 10 S nya (senyum, sapa, salam, sopan, santun, sungguh,
sangat, super, sekali dan bonus satu S ya..) kwkwkw...
I miss U
all...
Semoga Allah
memberikan yang terbaik unutk kalian semua.amin.
***
Suara Peserta
Ketika hari
terakhir training aku sempatkan untuk berbincang dengan beberapa peserta. Mba
Ida peserta dari FIK menyampaikan bahwa training ESQ sungguh luar biasa, dia menyukai semua materi dalam rangkaina
training ESQ, pengalaman yang paling
berkesan menurutnya yaitu dia merasakan sentuhan hidayah Allah yang mengalir
lembut memenuhi relung hati. Berbeda dengan mb. Mar’ah dan mb. Riyanti yang
begitu tertarik dengan materi tentang mengingat kematian, dan proses penciptaan
alam semesta, menurut mereka ESQ
sangat perlu untuk diikuti..setelah mengikuti ESQ mereka merasa lebih dekat dengan Allah, sedangkan pendapat
mereka untuk team trainer, menurut mereka team trainer sangat Amazing dalam
membawakan materi. Lain pula dengan teman-teman dari KSR yang justru merasa
kasihan dengan team trainer karena terkadang peserta ada yang kurang fokus,
bermain hp dll, dan tahu ga kawan...ternya dari team KSR menyukai materi
tentang kisah Rosululloh di akhir masa kehidupanya. Apapun pendapat mereka
semoga kita semua bisa mebgambil hikmahnya amin...
***
Kerinduan Itu Akhirnya Terobati
Hari demi
hari aku lalui dengan segenap jiwa dan raga melayani tamu-tamu Allah, merenda
album kenangan berharap ketika suatu saat album itu diputar maka hanya senyuman
yang terpancar, perlahan tapi pasti kerinduan akan suasana ESQ yang menghadirkan desir-desir kebahagiaan aku rasakan betapa
indah, nikmat dan damainya hidup ini ketika kita mersakan kehadiran Allah
dengan segenap hati kita, semua terasa ringan tanpa beban, karena hati ini
hanya dipenuhi oleh kasih sayang-Nya. Dan rinduku pun telah terobati dengan
merasakan kebahagiaan hakiki melihat pancaran sinar kedamaian dari para peserta
seolah melegakan hati dan menjernihkan pikiran ini.
Tangis Perpisahan
Ketika semua
harus berakhir aku merasakan waktu berjalan begitu cepat meninggalkan
kenangan-kenangan yang tersimpan rapi di dalam hati. Ketika matahari beranjak
ke peraduanya bertanda malam telah datang dan saat itu pula rangkaian training
berakhir, kembali aku merapat bersama sahabat ATS, berbagi rasa, saling bercerita, bercandaria, dan saling
mengevaluasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saat-saat terakhir itulah
kebersamaan bersama sahabat ATS
begitu terasa. Hingga aku dikejutkan dengan salah seorang sahabat yang
tiba-tiuba memeluku, menangis semakin erat pelukan itu semakin kencang
tangisanya, apakah dia belum rela mengakhiri kebersamaan ini.
Ya allah...
Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu berhimpun dalam
naungan cinta-Mu
Bertemu dalam ketaatan bersatu dalam perjuangan menegakkan syariah dalam
kehidupan
Kuatkanlah ikatanya tegakkanlah cintanya tunjukilah jalan-jalanya
Trerangilah dengan cahya-Mu yang tiada pernah padam
Ya Robbi...bimbinglah kami
Lapangkahlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu
Tunjukkan dengan ma’rifat-Mu matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela..
(Terjemah Doa Rabitah)
Ya Allah
semoga persahabatan ini sampai ke surga-Mu.amin.
Tak terasa
maghrib menjelang...bertanda aku harus segera mengakhiri semua kenangan ini...
Segera ku
tutup lembaran album ini berganti dengan judul dan episode yang baru...
Terbesit
luka dalam tutur kata...mohon maaf atas segala khilaf dan belum sempurnanya
dalam merangkai kata terutama dalam tata bahasa...
Karena aku
bukanlah pujangga yang pandai merangakai kata...
Demikian
kisahku semoga bermanfaat khususnya untuk kehidupanku dan untuk sahabat pada
umumnya semoga kita semua bisa berjumpa di surga-Nya kelak amin...
Alhamdulillah...
* SELESAI *
Jumat 21
September, Menjelang Maghrib di Zakiyah
Wanita
Sholehah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar